• Warkop !


    Warkop kini tak identik lagi dengan tempat bermalas-malasan. Selain menjadi tempat kongkow-kongkow, warkop juga tempat berkumpul bagi suatu komunitas dan tempat berdiskusi. 

    Menyusuri Jalan Dr Mansyur hingga Setia Budi Tanjung Rejo, kita akan melihat banyak warung kopi (warkop). Gambaran mulai menjamurnya warung kopi di Medan saat ini. Warung-warung kopi didesain layaknya sebuah kafe atau restoran. Sajian tidak hanya aneka kopi tapi juga dilengkapi fasilitas lain seperti koneksi internet dan tontonan berlayar lebar agar pengunjung betah berlama-lama di dalamnya.

    Masuk ke salah satunya, kita akan melihat bermacam-macam tingkah. Tertawa, bercanda dan sekali-kali berwajah serius sambil meneguk kopi perlahan-lahan hingga tuntas. Ada juga yang larut dalam perbincangan. Bila kita telusuri lebih dalam, maka tampak meja-meja yang dihuni oleh para politikus, sosialita, mahasiswa, aktivis, hingga orang-orang yang sekadar ngopi. Pembahasan pun berbeda antara satu meja dengan meja lain. Ruang publik itu penuh dengan makna, tidak hanya sekadar melepas penat tapi sarat dengan misi para penikmat kopi.

    Warkop juga turut memfasilitasi berkembangnya komunitas-komunitas kota. Tak jarang warkop dijadikan base camp oleh komunitas tertentu. Mungkin ini sebuah trik untuk membuat warkop selalu ramai pengunjung.

    Dijadikannya warkop sebagai tempat berkembangnya beberapa komunitas, tentu menjadi sebuah pertanyaan. Dahulu, taman kotalah yang digunakan sebagai tempat berkumpul. Kini, hal tersebut bergeser ke warkop. Ini terkait dengan makin sempitnya ruang publik di kota yang digantikan menjamurnya gedung-gedung baru. Bangunan-bangunan menjulang tinggi membuat pemandangan menjadi sumpek dan membosankan. Tidak kondusif lagi untuk berkumpul melepas lelah.

    Kelihaian pemilik warkop mengikuti perkembangan teknologi membuat warkop ramai. Warkop menyediakan koneksi internet untuk sebagai fasilitas berselancar ria para pengunjung. Cukup membeli secangkir kopi, pelanggan diperbolehkan mengakses internet sepuasnya. 

    Begitupun dengan komunitas seni. Mereka bisa melakukan kerja sama. Komunitas seni bisa mengeksplorasi penampilan sambil menghibur pengunjung lainnya. Juga dengan berbagai komunitas lain seperti komunitas mural dan film. Nonton bareng sepak bola juga dapat menarik banyak pengunjung di malam hari. Sehingga sebuah warung kopi bisa buka 24 jam.


    Berkembangnya warkop ini akan menjadi terobosan berwirausaha. Minuman sederhana dapat menjadi lahan bisnis yang menjanjikan di tengah besarnya animo pengunjung ke warkop. Tempat yang identik dengan bermalas-malasan, sekarang justru menjadi gaya hidup dengan prestise tinggi.  (Febrian Fachri)

0 komentar:

Posting Komentar